Saturday, 30 May 2015

SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )

SARS
Sindrom Pernapasan Akut Berat ( Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai diseabkan oleh virus SARS sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.
            Pada 16 April 2003 virus SARS diumumkan disebabkan oleh Coronavirus oleh WHO. Coronavirus adalah virus dari familia Coronaviridae  yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, mamalia, dan burung. Struktur tubuh virus ini terdiri dari membrane, selubung lipid bilayer, glikoprotein yang menyerupai paku, genom RNA positif dan prtein nukleokapsid.
            Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negeri lain dengan wisatawan sebagai perantara.
           
Kemungkinan kasus menurut laporan WHO pada 11 Juli 2003
Negara
Kasus
Tewas
Keluar dari Rumah Sakit
Tiongkok
Hong Kong
Taiwan
Kanada
Singapura
Amerika
Vietnam
Filipina
Jerman
Mongolia
Thailand
Perancis
Malaysia
Italia
5327
1755
307
250
206
71
63
14
10
9
9
7
5
4
348
299
47
38
32
0
5
2
0
0
2
1
2
0
4941
1433
***
194
172
67
58
12
9
9
7
6
3
4

Negara
Kasus
Tewas
Keluar dari Rumah Sakit
Inggris
India
Korea Selatan
Swedia
Indonesia
Makau
Kolombia
Finlandia
Kuwait
Sealandia Baru
Irlandia
Rumania
Rusia
Afrika Selatan
Spanyol
Swiss
4
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1

*Dengan total Kaus yang terjadi adalah 8096 kasus. 775 dari penderita kasus tersebut meninggal dunia dan 7452 dapat sembuh.







            Informasi Klinis

            Gejala
Mula-mula gejalannya mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala non spesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam diatas 38’C (100’F). Sesak napas bisa terjadi kemudian.
            Tanda Fisik
Awalnya tanda jasmani tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy kelihatan jelas
            Investigasi
Kemunculan SARS pada sinar X di dada (CXR) bermacam-macam bentuknya. Kemunculan patognomonic SARS tidak kelihatan tetapi biasanya dapat dirasakan dengan munculnya lubang di beberapa bagian paru-paru. Hasil CXR awalnya mungkin lebih kelihatan.
Jumlah Sel darah putih atau plateet cenderung rendah. Laporan awal mengindikasikan jumlah neutrophilia dan lymphopenia yang cenderung relative- disebut demikian karena angka total sel darah putih cenderung rendah. Hasil laboratoriumnya lainnya seperti naiknya kadar lactate dehydrogenase, creatinne kinase dan C-Reactive protein.




           
Tes Diagnosis
Proses identifikasi dan sequencing DNA coronavirus pada 12 April 2003 berhasil memproduksi beberapa alat tes diagnosis yang sekarang sedang diuji untuk kelayakan pakai.
Tiga kemungkinan tes diagnosis telah tersedia, masing-masing dengan kelemahannya. Yang pertama, sebuah tes ELISA(Enzyme Linked Immunosorbent Assay) mendeteksi antibody SARS dengan baik namun hanya dapat dilakukan setelah 21 hari dari kemunculan gejala namun memakan waktu dan tenaga karena memerlukan mikroskop immunofluorescence dan operator yang berpengalaman. Yang terakhir adalah tes PCR(Polymerase Chain Reaction) yang bisa mendeteksi materi genetic virus SARS di darah, sputum, sampel tisu dan stool. Tes PCR hingga kini sangat spesifik namun sangat tidak sensitive. Artinya sebuat tes positif PCR sangat mengindikasikan si pasien terinfeksi SARS dan hasil negative artinya pasien tidak mengidap SARS
            Pengobatan
Antibiotik masih belum efektif. Pengobatan SARS hingga kini masih bergantung pada anti-pyretic, supplemen oksigen dan bantuan ventilasi.
Kasus SARS yang mencurigakan harus diisolasi, lebih baiknya di ruangan tekanan negative, dengan kostum pengamanan lengkap untuk segala kontak apapun dengan pasien
Awalnya ada dukungan anecdotal untuk penggunaan steroid dan antiviral drug rivavirin , namun tidak ada bukti yang mendukung terapi ini. Sekarang banyak juru klonik yang mencurigai ribavirin tidak baik bagi kesehatan.
Ilmuwan koni sedang mencoba segala obat antiviral untuk penyakit lain seperti AIDS, Hepatitis, Influenza dan lainnya pada Coronavirus.
Ada keuntungan dari penggunaan steroid dan immune system modulating  agent lainnya pada pengobatan pasien SARS yang parah karena beberapa bukti menunjukan sebagian dari kerusakan serius yang disebabkan oleh SARS disebabkan oleh reaksi berlebihan oleh system kekebalan tubuh terhadap virus. Penelitian masih berlanjut pada area ini.
Pada Desember 2004, laporan menyebutkan para peneliti Tiongkok tealh menemukan sebuah vaksin SARS yang telah diujicoba pada 36 sukarelawan, 24 diantarannya menghasilkan antibody virus SARS.

            Penanggulangan Wabah SARS

Berbagai langkah telah dilakukan untuk mengontrol infeksi virus SARS ini salah satunya adalah cara Karantina. Lebih dari 1.200 orang dikarantina di Hong Kong, 977 di Singapura dan 1.147 di Taiwan. Kanada juga mengarantina ribuan orang. Di Singapura, hamper seluruh sekolah diliburka selama 10 hari dan di Hong Kong ditutup hingga 21 April untuk menahan penyebaran SARS.

No comments:

Post a Comment

Tolong berikan komentar sesuai dengan sopan santun dan etika berbicara ;)