SARS
Sindrom Pernapasan Akut Berat ( Severe Acute
Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS
pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS
sekarang dipercayai diseabkan oleh virus SARS sekitar 10% dari penderita SARS
meninggal dunia.
Pada 16 April 2003 virus SARS diumumkan disebabkan oleh
Coronavirus oleh WHO. Coronavirus adalah virus dari familia Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia,
mamalia, dan burung. Struktur tubuh virus ini terdiri dari membrane, selubung
lipid bilayer, glikoprotein yang menyerupai paku, genom RNA positif dan prtein
nukleokapsid.
Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik
internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri
tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negeri
lain dengan wisatawan sebagai perantara.
Kemungkinan kasus menurut laporan
WHO pada 11 Juli 2003
|
|||
Negara
|
Kasus
|
Tewas
|
Keluar dari Rumah Sakit
|
Tiongkok
Hong
Kong
Taiwan
Kanada
Singapura
Amerika
Vietnam
Filipina
Jerman
Mongolia
Thailand
Perancis
Malaysia
Italia
|
5327
1755
307
250
206
71
63
14
10
9
9
7
5
4
|
348
299
47
38
32
0
5
2
0
0
2
1
2
0
|
4941
1433
***
194
172
67
58
12
9
9
7
6
3
4
|
Negara
|
Kasus
|
Tewas
|
Keluar dari Rumah Sakit
|
Inggris
India
Korea
Selatan
Swedia
Indonesia
Makau
Kolombia
Finlandia
Kuwait
Sealandia
Baru
Irlandia
Rumania
Rusia
Afrika
Selatan
Spanyol
Swiss
|
4
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
|
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
|
4
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
|
*Dengan total Kaus yang
terjadi adalah 8096 kasus. 775 dari penderita kasus tersebut meninggal dunia
dan 7452 dapat sembuh.
Informasi
Klinis
Gejala
Mula-mula gejalannya
mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala
gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala non spesifik lainnya.
Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam diatas 38’C
(100’F). Sesak napas bisa terjadi kemudian.
Tanda
Fisik
Awalnya tanda jasmani
tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami
tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy
kelihatan jelas
Investigasi
Kemunculan SARS pada
sinar X di dada (CXR) bermacam-macam bentuknya. Kemunculan patognomonic SARS
tidak kelihatan tetapi biasanya dapat dirasakan dengan munculnya lubang di
beberapa bagian paru-paru. Hasil CXR awalnya mungkin lebih kelihatan.
Jumlah Sel darah putih
atau plateet cenderung rendah. Laporan awal mengindikasikan jumlah neutrophilia
dan lymphopenia yang cenderung relative- disebut demikian karena angka total
sel darah putih cenderung rendah. Hasil laboratoriumnya lainnya seperti naiknya
kadar lactate dehydrogenase, creatinne kinase dan C-Reactive protein.
Tes
Diagnosis
Proses identifikasi dan
sequencing DNA coronavirus pada 12 April 2003 berhasil memproduksi beberapa
alat tes diagnosis yang sekarang sedang diuji untuk kelayakan pakai.
Tiga kemungkinan tes
diagnosis telah tersedia, masing-masing dengan kelemahannya. Yang pertama,
sebuah tes ELISA(Enzyme Linked Immunosorbent Assay) mendeteksi antibody SARS
dengan baik namun hanya dapat dilakukan setelah 21 hari dari kemunculan gejala
namun memakan waktu dan tenaga karena memerlukan mikroskop immunofluorescence
dan operator yang berpengalaman. Yang terakhir adalah tes PCR(Polymerase Chain
Reaction) yang bisa mendeteksi materi genetic virus SARS di darah, sputum,
sampel tisu dan stool. Tes PCR hingga kini sangat spesifik namun sangat tidak
sensitive. Artinya sebuat tes positif PCR sangat mengindikasikan si pasien
terinfeksi SARS dan hasil negative artinya pasien tidak mengidap SARS
Pengobatan
Antibiotik masih belum
efektif. Pengobatan SARS hingga kini masih bergantung pada anti-pyretic,
supplemen oksigen dan bantuan ventilasi.
Kasus SARS yang
mencurigakan harus diisolasi, lebih baiknya di ruangan tekanan negative, dengan
kostum pengamanan lengkap untuk segala kontak apapun dengan pasien
Awalnya ada dukungan
anecdotal untuk penggunaan steroid dan antiviral drug rivavirin , namun tidak
ada bukti yang mendukung terapi ini. Sekarang banyak juru klonik yang
mencurigai ribavirin tidak baik bagi kesehatan.
Ilmuwan koni sedang
mencoba segala obat antiviral untuk penyakit lain seperti AIDS, Hepatitis,
Influenza dan lainnya pada Coronavirus.
Ada keuntungan dari
penggunaan steroid dan immune system modulating
agent lainnya pada pengobatan pasien SARS yang parah karena beberapa
bukti menunjukan sebagian dari kerusakan serius yang disebabkan oleh SARS
disebabkan oleh reaksi berlebihan oleh system kekebalan tubuh terhadap virus.
Penelitian masih berlanjut pada area ini.
Pada Desember 2004,
laporan menyebutkan para peneliti Tiongkok tealh menemukan sebuah vaksin SARS
yang telah diujicoba pada 36 sukarelawan, 24 diantarannya menghasilkan antibody
virus SARS.
Penanggulangan
Wabah SARS
Berbagai langkah telah
dilakukan untuk mengontrol infeksi virus SARS ini salah satunya adalah cara
Karantina. Lebih dari 1.200 orang dikarantina di Hong Kong, 977 di Singapura
dan 1.147 di Taiwan. Kanada juga mengarantina ribuan orang. Di Singapura,
hamper seluruh sekolah diliburka selama 10 hari dan di Hong Kong ditutup hingga
21 April untuk menahan penyebaran SARS.
No comments:
Post a Comment
Tolong berikan komentar sesuai dengan sopan santun dan etika berbicara ;)